Cerita Dewasa "Nikmatnya Keperawananku Hilang Dipakai Rame-rame"


Kisah ini adalah Cerita Sex ABG

Perawan yang ingin menyerahkan keperawananya buat sahabat tercinta. Penasaran kan pastinya? ayuukk..

Hei maniak Cerita Dewasa, perkenalkan namaku Selly, umurku 17 tahun.
Sebelum memulai ceitaku, aku akan memeberikan gambaran tentang diriiku, Sebagai Siswi SMA, bisa dibilang tubuhku ideal, tinggiku sekitar 170 cm, dengan berat 56 kg, dan ukuran payudaraku 36c.

Menurut teman-temanku aku termasuk cewek yang friendly dan menggairahkan.
Emang sih, kata teman-temanku itu benar, selain friendly aku juga mempunyai wajah yang lumayan, berkulit putih dan mulus. aku sudah lumayan lama menyandang status jomblo, kirakira sudah 1 ½ tahunanlah.
Aku menjomblo bukan karena tidak laku ya pembaca, aku menjomblo karena aku sangat selektif dalam hal memilih pacar, yang jelas aku enggak mau salah pilih pacar.

Di sekolah aku punya sahabat bernama Rikka, dia mempunyai wajah yang lumayan cantik juga seperti aku, hehe… walau dia lebih pendek dariku, tapi dia sering banget ganti-ganti pacar.
Rikka memang sangat menarik, apalagi dia sering menggunakan pakaian yang minim ketika disekolah.
Pada hari itu sekolahanku mengadakan acara rekreasi sekolah ke bogor.

Sesampainya disana, kebetulan aku dan dia mendapat kamar yang sama.
Saat itu dalam satu kamar dihuni oleh enam orang.
Kamarnya yang kami huni saat itu amatlah kecil, sampai-sampai aku dengan Rikka sampai bertengkar sama guru yang mengurusi pembagian kamar kami, dan alhasil setelah kami bertengkar, kamipun bisa memperoleh kamar lain yang lebih besar dari kamar kami sebelumnya.

Akhirnya kami berenampun tinggal dengan satu kelompok cewek lainnya, dan yang paling seru dari kamar kami sekarang, di belakang kamar kami adalah kamar cowok, kamar kami hanya terpisah oleh pagar tanaman dengan kamar cowok.
“ Sel, lo udah beres-beres belum?” tanya Rikka padaku saat dilihatnya aku masih asyik tidur-tiduran sambil menikmati dinginnya udara di bogor, lain dengan Jakarta yang sangat panas sekali,
“ Belum nih Rik, ni gue baru mau beberes ” Jawabku sekenanya, karena masih malas-malasan,
“ Eh… mendingan ntar aja deh Sel, Kita jalan-jalan dulu aj yok ” ujar Rikka padaku,
“ Wah.. Boleh juga tuh Rik, yuk ah cabut ” jawabku kemudian bergegas bangun dan menemaninya jalan-jalan.

Mulailah kami berkeliling melihat-lihat lokasi sekitar tempat kami menginap, dan tempat-tempat lain yang menarik di dekat-dekat situ.
Ketika kami asik berjalan, tiba-tiba kami bertemu dengan Doni, Alvin, dan Aldo yang kayaknya sedang sibuk membawa banyak barang, kamipun mendekati mereka,
“ Kaliam mau kemana, Dod ?” sapa Rikka kesalah satu cowok itu,
“ Eh lu Rik, Gue ama yang lain mau pindahan nih ke kamar cowok yang satunya, habisnya kamar induk udah penuh sih.” Jawab Doni,
“ Bantuin kita dong, Lo berdua mau bantuin kita nggak ? buset deh ah, gue udah nggak kuat bawa barang sebanyak ini ” Pintanya memelas pada kami,
“ Iya deh kita bantuin kalian, tapi kita bawa yang enteng-enteng aja ya ” jawabku sambil mengambil alih beberapa barang ringan, Kemudian Rikka pun ikut meringankan beban Alvin dan Aldo.

Setelah sampai di kamar cowok, aku sejenak berfikir, yang bener aja, masa iya aku dan Rikka harus masuk ke sana ( ucapku dalam hati ).
Akhirnya aku dan Rikka hanya mengantar sampai pintu.
Ketika itu Alvin dan Aldo bergegas masuk ke kamar para cowok, sementara Doni malah bersantai-santai di ruang diluar,

“ Eh Sel, Rik, sini !!! Masuk aja kali, masih kaku aja sih kalian ” Ajaknya pada kami,
“ Eee… nggak usah deh Dod, makasih tawarannya, ” tolakku pada Doni, sementara Rikka hanya diam,
“ Rikka… Sini dong !!! nggak usah malu kali, cepetan gih sini ” terdengar teriakan Doni dari dalam,
“ Gue boleh masuk, ya?” tanya Rikka  sambil melangkah masuk sedikit,
“ Bolehlah … ” terdengar kompak suara anak cowok dari dalam. Rikka langsung masuk, aku tak punya pilihan lain selain mengikutinya,

Di dalam, anak-anak cowok, sekitar 5 orang, kalo Doni yang diluar nggak dihitung, soalnya dia lagi asyik nongkrong sambil main gitar. Begitu melihat kami, mereka langsung berteriak girang,
“ Eh ada , ada cewek nih..” suara serentak, 5 orang itu maju seolah mau mengejar kami, Aku dan Rikkapun langsung mundur sambil tertawa-tawa.

Aku langsung mengenali 6 orang itu, Alvin, Aldo, Hakim, Dimas, dan Gandi. Semua dari kelas yang berbeda-beda.
Tak lama, aku dan Rikka sudah berada di antara mereka, bercanda dan ngobrol-ngobrol.
Rikka dengan santainya tiduran telungkup di kasur mereka, aku sebenenya risih banget melihatnya, Entah siapa yang mulai, para cowok mulai menggoda Rikka,

“ Rikka… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Aldo dengan nada bercanda,
“ Emang ada yang berani grepein gue ? ” tantang Rikka dengan nada bercanda juga, Tidak aku kira salah satu dari mereka ada yang menanggapi serius dengan kata-kata Rikka, kemudian salah satu cowok bernama,  Hakim tangannya mulai naik menyentuh bahu Rikka.

Rikka pun langsung menghindar ketika Hakim mulai menyentuhnya, sementara cowok-cowok lain ribut menyoraki Rikka , sementara itu aku terdiam dan mulai gugup oleh tingkah para cowok,
“ Oh iya Rik, denger-denger lo udah nggak virgin ya, bener nggak sih Rik ?” tanya Dimas,
“ Enak aja lu kata, Kata siapa lu gue udah nggk Virgin ” jawab Rikka pura-pura marah, Dengan jawaban Rikka yang pura-pura sedikit marah malah dianggap jawaban
“ iya “oleh para cowok,
“ Boleh kali Rik, gue nyicipin elu… hha,,? ” canda menjurus oleh Dimas, Rikka pundiam saja, dan tidak menjawab candaan para cowok itu.




Tiba-tiba Hakim pergi kearahku kemudian Pundaknya mulai berpindah ditempelkan ke pundakku, dan entah sengaja atau tidak, tangan Alvin menyilang di balik punggungku, seolah hendak merangkul. Akupun mulai bingung karena diimpit oleh mereka, dan aku memutuskan untuk diam tidak bergerak,
“ Eh kalian nggk usah macem-macem deh sama kita, perlu kalian tahu, gue masih virgin, begitu juga sama Selly ?” omel Rikka pada para cowok sembari bergerak turun dari kasur, Ketika Rikka  bergegas turun dari kasur salah satu cowok bernama Gandi menahan Rikka ,
“ Yaelah Rik, Gitu aja marah, udah yuk kita ngobrol lagi, Maaf ya Rik, Sel, kami Cuma bercanda kok ” Bujuknya sambil mengelus-elus rambut Rikka , Aku tahu Rikka  dulu pernah suka sama Gandi, jadi dia membiarkan Gandi mengelus rambut dan pundaknya, bahkan tidak marah saat dirangkul pinggangnya,
“ Sel, lo mau dirangkul juga kayak Rikka sama gue ? ” bisik Hakim di telingaku, Rupanya Hakim menyadari kalau aku memperhatikan tangan Gandi yang mengalungi pinggang Rikka .

Tanpa menunggu jawaban, Hakim memeluk pinggangku, aku kaget, namun sebelum protes, tangan Alvin sudah menempel di pahaku yang terbungkus celana selutut, sementara pelukan Hakim membuatku mau tak mau berbaring di dadanya yang bidang.

Teriakan protes dan penolakanku tenggelam di tengah-tengah sorakan yang lain.
Doni yang tadinya asik bermain gitar diluar bahkan sampai masuk ke kamar karena mendengar suara ribut dari kamar para cowok yang meributkan kami,
“ Ada apa nih ribut-ribut, giliran ada barang enak kagak ngajak-ngajak gue, gue juga mau dong ” ucap Doni pada para cowok, Kemudian Dimas dan Aldopun mulai menghampiri Rikka yang sedang dipeluk oleh Gandi, sementara Hakim, Alvin, dan Doni mulai menyerangku, akupun menjerit ketakutan, berbeda dengan aku Rikka dengan santainya keenakan dipeluk-peluk dari berbagai arah oleh cowok-cowok yang mulai kegirangan itu,
“ aaaaaaaaa…. Jangan Dod, ! ” teriakku saat Doni mencium pipiku, Tanpa memperdulikan teriakanku Doni mulai merambah kebibirku.

Sementara Alvin menjilati leherku sembari tangannya mampir di dada kiriku meremas-remasnya dengan gemas sampai aku ke-gelian. Disusul genggaman kuat Hakim di dada kananku, sementara.
Ternyata mereka telah mengangkat kaosku sampai sebatas dada. Aku menjerit-jerit memohon supaya mereka berhenti, tapi sia-sia saja teriakanku karena mereka tidak menanggapinya.

Kemudian akupun melirik Rikka  yang sedang mendapat perlakuan sama dari Gandi, dan Aldo,tanpa sadar Celana Rikka bahkan telah dicuti oleh Dimas dan dilemparnya ke bawah kasur.
Lama-kelamaan, rasa geli yang nikmat membungkus tubuhku.

Percuma aku menjerit-jerit, pada akhirnya aku juga pasrah pada mereka.
Kemudian Doni langsung melucuti kaosku, dan mencupang punggungku.
Alvin dan Hakim bahkan sudah membuka seluruh pakaian mereka kecuali celana dalam.
Aku kagum juga melihat dada Hakim yang bidang dan harumnya khas cowok.
Aku hanya bisa terdiam dan meringis nikmat saat dada bidang itu mendekapku dan menciumi bibirku dengan ganas.

Aku membalas ciuman Doni sambil menikmati bibir Hakim yang tengah mengulum payudaraku yang ternyata sudah terlepas dari pelindungnya.
Vaginaku terasa basah, dan gatal.
Seolah mengetahuinya, Alvin membuka celanaku sekaligus CDku sehingga aku langsung bugil.
Agak risih juga dipandangi dengan begitu liar dan berhasrat oleh cowok-cowok itu, tapi aku sudah mulai keenakan,

“ Ughhhh …. Ssss…. aaahhh…” aku mendesis saat payudaraku dilumat oleh Hakim dengan liarnya,
“ Eummm… toket lo montok banget, Sel … eum..” gumam lumkan ketika megkulum payudaraku, Tanpa menjawab dan akupun tersenyum bangga, namun tidak lama, karena aku langsung menjerit kecil saat kurasakan sapuan lidah di bibir vaginaku,
“ Wuihhh… Selly ternyata bener masih perawan bro ” ucap Alvin dan entah sejak kapan sudah berada di area Vaginaku,
“ Ssss… ahhhh… Enak Vin… terusin Vin … ouhhhh… ” desahku saat kurasakan kenikmatan yang tiada tara,
“ Gue udah horny banget nih Sel, gue perawanin ya lo Sel … ” ucap Alvin yang nampak sudah Horny abis,

Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba terasa sesuatu yang kenyal tapi agak keras menyusup ke dalam vaginaku, ternyata penis Alvin sudah siap untuk bersarang disana.
Aku mendesah-desah diiringi jeritan kesakitan saat dia menyodokku dan darah segar mengalir,
“ Ahhhhhh… Auw … Sakiiit Vin … hhu… ” erang kesakitanku ketika Penis Alvin sudah masuk kedalam Vaginaku, Tanpa memperdulikan rasa sakitku, Alvin menyodokan lagi penisnya, kali ini penisnya sudah sepenuhnya masuk, dan akupun mulai terbiasa, dan melupakan rasa sakitku tadi. Kemudian Alvinpun mulai menggenjot dan menyodok-nyodok Vaginaku dengan Liarnya

“ Sss… Ahhh.. terusss… Vin… Ahhhh… Nikmat Vin, Teruuss… puasin gue… Ohhhh… ” erang nikmatku, Sementara pantat Alvin masih bergoyang, cowok-cowok lain yang sudah telanjang bulat juga mulai berebutan menyodorkan penis mereka yang sudah tegang ke bibirku,
“ Sel, Sepongin Penis Gue dulu dong … ” ujar Doni sambil menyodokkan penisnya ke dalam mulutku,

Sebenarnya aku agak canggung dan kaget menerimanya, tapi kemudian aku mulai mengulumnya dan mulai memmainkan lidahku ke Penis Doni.

Diapun mendesah-desah keenakan sambil merem-melek.
Sementara Hakim masih menikmati buah dadaku, Aldo nampaknya sudah mulai beranjak ke arah Rikka yang dikerubuti dan digenjot juga sama sepertiku.
Bedanya, kulihat Rikka sudah nungging, ala doggy style, penis Gandi nampak tengah menggenjot vagina Rikka  dan toketnya yang menggantung sedang dilahap oleh Dimas.
Rikka nampak amat menikmatinya, dan cowok-cowok yang mengerumuninyapun demikian.

Beberapa saat kemudian kulihat Doni yang keenakan aku oral ternyata telah orgasme dalam mulutku, hampir saja aku kewalahan dan hampir saja memuntahkan cairannya.
Belum lama aku medapatkan air mani Doni diulutku, Mendadak kurasakan vaginaku banjir oleh sperma, ternyata Alvin sudah orgasme dan menembakkan spermanya di dalam vaginaku, Kemudian Alvin terkulai lemas lalu berbaring di sampingku, untuk beberapa menit.

Saat aku mengira Alvin tidur, ternyata setelah beberapa menit dia berbaring, dia bangun dan menciumi pusarku dengan penuh nafsu liarnya.
Kini vaginaku sudah dijajah lagi dengan penis Hakim, Penisnya lebih besar dan menggairahkan, daripada Doni dan Alvin, sehingga akupun membuat sejenak terpesona oleh kegagahan Penis Hakim.

Kemudian Hakim mulai menyodokkan penisnya dengan pelan-pelan sebelum mulai menggenjotku dengan cepat, rasanya nikmat sekali seperti melayang.
Kedua kakiku menjepit pinggangnya dan pantatkup
un turut bergoyang penuh gairah.
Kubiarkan tubuhku menjadi milik mereka,
“ Uhhhh… Ssss… ahhhh… terus, terus sayang… ahhh, nikmat sekali Penismu Hakim, aaahhh…” erangku keenakan, Toketku yang bergoyang-goyang langsung ditangkap oleh mulut dan tangan Doni.

Dia memainkan puting susuku dan menggigit-gigit kecil dengan giginnya secara gemas, aku semakin berkelojotan keenakan, dan meracau tidak jelas,
“ Sss…ahhhhhh… teruuuss… entot gue, puasin gue Kim… teruuss man, malem ini gue milik luu… aahhhh… ” erang nikmatku akibat sodokan Hakim,
“ Iya sayang … gue bakalan entot lu sampe Lu puasssss ” sahut Hakim sambil mencengkeram pantatku dan mempercepat goyangan penisnya,

Sementara itu Doni juga semakin lahap menikmati gunung kembarku, menjilat, menggigit, mencium, seolah ingin menelannya bulat-bulat payudaraku, dan sebelum aku sempat meracau lagi, Alvin telah mendaratkan bibirnya di bibirku, kami saling berpagutan penuh gairah, lidah kami bersentuhan dengan sangat liar, dan kurasakan badanku mulai mengejang , lalu
“ Sssss… Ahhhhh… gue mau… ke… ”

Belum selesai ucapanku, ternyata aku sudah mendapatkan orgasmeku disusul beberapa saat kemudian oleh Hakim yang mendapatkan orgasmenya, dan vaginaku benar-benar terbanjiri oleh Sperma Hakim.
Tubuh Hakim kemudian langsung jatuh dengan posisi penisnya masih dalam jepitan vaginaku, dia memeluk pinggangku dan menciumi pusarku dengan lemas.

Sementara aku masih saja digerayangi oleh Alvin yang tak peduli dengan keadaanku yang sudah mulai lemas karena sudah orgasme.
Sementara Doni sibuk menggosok-gosokkan penisnya di toketku dengan nikmatnya.
Beberapa saat kemudian, Penis Donipun terasa masuk ke vaginaku, tanpa belas kasihan Doni memasukkan penisnya ke vaginaku, dan menggenjotku dengan liarnya,
“ Ssss… Ahhhh… Auw …. Udah Dod aku lemes banget, perih banget Dod Memek Gue… ahhhhh… “ ucapku pada Doni, Tanpa merespon perkataanku Donipun terus melangsungkan aksinya dengan sangat liar. Dengan tenaga penuh Doni menggenjot Penisnya ke Vaginaku. Selang beberapa saat terasa badan Doni mulai mengejang, dan…
“ Crottt… Crottt… Crottt… “ Akhirnya Doni mendapatkan orgasme untuk kedua kalinya, kali ini Doni Orgasmen Didalam Vaginaku. Sangat terasa semburan Sperma Doni didalam Vaginaku, walaupun ini orgasme yang kedua tapi masih saja semburan sperma Doni kencang dan banyak.

Terkulai lemaslah Doni menindihku dengan penis masih menancap di Vaginaku, dia memelukku mesra sebelum kemudian tertidur.
Aku sempat mendengar erangan nikmat dari arah Rikka, sebelum akhirnya benar-benar tertidur kecapekan, dan aku tidak tahu tentang Rikka karena aku sudah lemas dan kecapekan. Selama tiga hari kami disana, kami selalu melakukan hubungan Sex setiap ada kesempatan.

Sudah tak terhitung lagi berapa kali penis mereka mencumbu vaginaku. Bahkan, bila tak ada yang melihat, aku dan Rikka masih sering bermesraan dengan salah satu dari mereka.

Sungguh pengalaman yang Gila dan penuh gairah yang pernah aku rasakan. Sungguh pegalaman yang menakjubkan aku dan Rikka.

-Nikmatnya Keperawananku Hilang Dipakai Rame-rame
Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita Hot, Cerita Dewasa Terbaru, Kisah Seks, Cerita Bokep, Cerita Mesum, Cerita Bokep Indo, Cerita Porno
Share on Google Plus

About Cerita Dewasa

Kumpulan cerita sex terbaru bergambar hot lengkap berupa cerita dewasa, cerita mesum, cerita ngentot, cerita selingkuh dan cerita seks pemerkosaan.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar

animasi blog

animasi blog

animasi blog

animasi blog